Identitas
Buku Tautan hati di Jabal Rahmah
A.
Identitas
Buku
Judul Buku :
Tautan Hati di Jabal Rahmah
Penulis : Roidah
Pnerbit : KHAZANAH SULAIMAN
Cetakan :
1 November
Tahun
: 2009
Tebal : 267 halaman
Harga : Rp 23.000
ISBN : 978-6028-04229-1
B.
Biografi
Penulis
Roidah adalah seorang wanita kelahiran Padang, 6 April 1975 ini sangat
aktif menulis berbagai tulisan, baik dalam bentuk artikel, fiksi, bahkan puisi.
Semua jenis tulisannya itu telah banyak dimuat media di berbagai daerah dan
nasional. Maka wajar dunia pers menggengamnya begitu kuat, antara lain dia
pernah tercatat sebagai Wakil Pimpinan Redaksi Majalah Tasbih Sumbar (
2005-2006) dan korespeonden Majalah Alkisah-Group Aneka Yess! Jakarta untuk
wilayah Sumbar (2004-sekarang).
Dia juga pernah menjabat sebagai Editor Newsletter BRIEF Jambi
(2006-sekarang), Editor Majalah Alam Sumatera Jambi (2002-2004), Redaktur Surat
Kabar Umum Tribun Sumbar (2005), Asisten
Redaktur Pelaksana Harian Umum Suara Kita Pekanbaru-Riau (1999), wartawan
Harian Umum Singgalang, Padang-Sumbar (2001-2002), Reporter Harian Umum Suara
Riau Pekanbaru-Riau (1999-2001), hingga tahun 2002-2004 menjabat Scriptwriter
bahan-bahan publikasi Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi (sebuah
NGO Indonesia bekerjasama dengan Norwegja Rain Forest ) dalam bentuk kalender,
website, media cetak, lainnya.
Dia juga pernah bekerja sebagai Awarenss and Communication Specialist di
EC-Indonesia Forest Law Enforcement, Governance, and Trade support
Project-Lembaga kerjasama Uni Eropa
dengan Departement Kehuutanan RI. Disamping itu dia pernah ula tercatat sebagai
Communication Specialist (Kabang Humas) program The Habitat and Resource
Mnangement for the Kubu di KKI Warsi (2002-2004). KKI Warsi ini juga
berkegiatan di bidang tanah ulayat, dan kelestarian hutan Sumatera dan berkantor
di Jambi, Sumbar, Bengkulu, dan Riau.
Selain itu dia juga pernah menjadi Humas di Komunitas Langkan Budaya
Indonesia (KLBI)-Padang di Sumbar (2004-2006), pengelola marketing dan
administrasi PT Pandu Surya Karya Mandiri Sumbar (2005). Di luar itu semua dia
juga sering diminta menjadi juri, pemateri seminar, memimpin ekspedisi media
(cetak dan elektronik daerah maupun nasional), dan tutor jurnalistik di lembaga
pendidikan di bawah naungan Yayasan Adzkia Sumbar (2006). Sekarang dia menjabat
sebagai Direktur Eksekutif Blue Syafier Publishing Sumatera Barat, sebuah
penerbitan yang didirikannya sendiri.
Adapun judul buku-bukunya yang telah beredar di pasaran, yaitu : Love Me Save Me, Selamanya Cinta, Don’t
Touch Me!, Menyalakan Matahari, Pembantu dan Pelacur, Percayaya pada Cinta,
Really…I Love You!, Cerpen Mardigras dalam buku Kiat Sukses Mendidik Anak Soleh, kolaborasi dengan penulis asal
Bnadung, Wuri Nuraida, Novel I Hate you
but,,,,, Terlalu Cinta, Cinta Dua Musim (cetakan kedua Percaya pada Cinta ), Serenda Penantian (Flamida), Cinta Ngotot,
Ketika Bedug Cinta Berkumandang, Cinta Turun di Jeddah, Cinta Bertabur di
Langit Mekkah, dan Untaian Tasbih Cinta. Salah satu cerpennya berjudul Impian berhasil meraih penghargaan dalam
lomba menulis cerpen AA Navis (Juli, 2007).
Wanita lulusan Fakultas Sastra Universitas Andalas (Unand) Sumbar ini
kini menetap di Jalan Juanda Gang Gumarang No. 32 RT05 RW04, telepon (0751)
7059932 atau 08126725163, eamil : blue_syafier@yahoo.com..
C.
Sinopsis
Novel Tautan
Hati di Jabal Rahmah Roidah ini menceritakan kisah hidup dua gadis
kakak-beradik bernama Meisya dan Meila. Dahulu sebelum kelulusan wisudanya
terjadi, mereka adalah dua gadis sempurna, cantik dan juga pintar. Namun
setelah acara wisuda, mereka mengalami kecelakaan yang membuat keduanya harus
mengubur impian mereka dalam-dalam. Lantaran, sekarang si kakak atau Meisya
hanya mampu duduk di kursi roda bagai si lumpuh yang menunggu mukjizat.
Sedangkan Meila hanya mampu melihat kegelapan karena matanya buta. Mereka
muallaf sebelum kecelakaan itu terjadi sehingga Meila berfikir apa Tuhan
lamanya marah karena ia dan keluarganya berpindah keyakinan ?.
Kemudia Meila
pun dinikahi oleh seorang aktifis LSM ternama Haryo beberapa bulan setelah
ayahnya meninggal karena penyakit yang tak dirasakannya. Meila menyetujui
pernikahan tersebut karena tidak ingin menambah beban Ibu dan kakaknya dengan
kondisinya saat itu. Akhirnya pernikahan itu pun terjadi tanpa ada cinta di
hati Meila, rpa Haryo sang suami pun tak pernah ia tahu seperti apa ia hanya
mendengar dari kakaknya bahwa Haryo adalah pemuda yang baik, sopan dan tampan.
Sedangkan Haryo sendiri menganggap pernikahan ini adalah ladang pahalanya.
Sebagai seorang muslim yang taat Haryo
tahu betapa hebatnya pahala orang yang membimbing seorang muallaf, sedangkan
Meila adalah seorang yang yatim pula. Hingga Haryo berani menikahi Meila yang
buta itu, namun perlu diakui bahwasannya paras Meila yang begiu cantik membuat
siapa saja ingin menikahinya kalau saja dengan keadaan yang lebih sempurna.
Meskipun telah menikah, namun rasa cinta itu tak pernah tumbuh dan ada di hati
Meila pada sang suami, Haryo yang justru sempurna serta menjadi idaman bagi
banyak wanita. Haryo menyadari itu,
tetapi ia sudah memilih Meila sebagai pendampingnya dan yakin akan ada
masanya cinta akan tumbuh di hati Meila. Bersusah payah menenemkan cinta dan
pemikiran mengenai sucinya cinta dalm pernikahan. Namun beragam cobaan justru
menimpa lelaki itu termasuk kecurigaan Meila pada aktifitas Haryo yang sering
keluar kota hingga kecemburuan sang istri kalau Haryo menyukai Meisya kakaknya
sendiri.
Akhirnya dengan
semua hal Haryo lakukan untuk menumbuhkan cinta dihati istrinya itu. Cinta
mereka pun terpaut di kota suci, mata hati Meila pun mulai terbuka akan
keluluhan hati sang suami. Rasa cinta itu pun kian bersemi kala mereka di Jabal
Rahmah yaitu tempat yang mereka pilih menjadi pelabuhan cinta keduanya. Kisah
cinta di bukit batu tanah Haram tersebut ternyata ikut tersalur pada Meisya.
Dan Meisya pun diperkenalkan dengan seorang pemuda yang Meila dan Haryo kenal
saat mereka umroh. Yang kemudian laki-laki ini ternyata jodoh yang telah
dikirim Tuhhan untuk untuk Meisya sebagai malaikat cintanya , sebut saja Hasbi.
Kehidupan kedua kakak-beradik yang dulunya kelam karena kecacatan fisik mereka
dan kini menjadi terang benderang dengan datangnya malaikat-malaikat mereka
lewat jiwa Haryo dan Hasbi yang mereka cintai dengan sepenuh hati.
D.
Penilaian
1. Intrinsik
a. Tema : Ketulusan Cinta
b. Alur :Maju
Dalam novel ini dijelaskan bahwa dari awal
cerita dimulai kehidupan Meila dan Meisya yang begitu bahagia dengan
kesempurnaan fisiknya dan keluarga yang lengkap. Namun kecelakaan yang
menyebabkan mereka menjadi cacat sehingga impian mereka pun kandas. Cobaan yang
bertubi-tubi datang kembali dengan kepulangan ayahnya kehadapan sang khalik,
kemudian datang lagi kebahagiaan untuk Meila dan Meisya lewat Haryo dan
Hasbi.
c.
Latar :
Rumah
Jalan
Di Rimba
Jabal Rhmah
Kamar
Kota Mekah
Kota Madinah
Di dalam Pesawat
d.
Tokoh :
Meila
Watak :
Labil, baik, Cemburuan, penyayang, dan taat.
Meisya
Watak :
Dewasa, baik, penyayang, sabar.
Haryo
Watak :
Baik hati, dewasa, bijaksana,
Bertanggungjawab, sabar.
Hasbi
Watak : Baik, bijaksana, dewasa.
Ibu
Watak : Baik, taat pada suami, penyayang.
e.
Amanat
Dari novel ini amanat yang
disampaikan secara tersurat maupun tersirat yaitu dalam mengarungi hidup,
dan cobaan yang datang melintang adalah
hal yang wajar. Dan kita sebagai manusia hanya bisa bersabar serta berusaha dan
menyerahkan semuanya kepada sang pencipta. Karena, ketika kita dihadapkan pada suatu masalah
pasti ada jalan keluar yang membawa kita pada kebahagiaan.
f.
Keunggulan
Bahasa dalam novel yang dikarang oleh Roidah
ini dikupas dengan bahasa yang mudah dimengerti semua pihakdan dibaca oleh
siapapun. Dalam novel ini terkandung
banyak sekali hikmah yang bisa kita petik dari cerita novel tersebut melalui
pengalaman-pengalaman tokoh dalam novel tersebut.
g.
Kelemahan
Kelemahan
dalam novel ini penuliis tidak menceritak secara rinci awal kronolgi kisah
Meila dan Meisya namun hanya secara garis besar.
2. Ekstrinsik
a.
Sosial Agama
Novel ini merupakan novel religius dimana letak religius novel ini
ketika mereka memutuskan untuk menjadi muallaf
dan melaksanankan ibadah umroh sehiggan cinta Haryo dan Meila pun
bersemi di tanah Haram tersebut. Itu semua adalah bukti yang menunjukan adanya
faktor agama dalam novel ini.
b.
Sosial Ekonomi
Kemampuan
tokoh pergi ke negara lin dengan menggunakan pesawat terbang, yaitu menuju
Mekkah dan Madinah adalah gambaran yang menunjukan adanya unsur ekonomi yag
terkandung dalm novel tersebut.
c.
Sosial Budaya
Dalam novel
ini sudah tergambar secara jelas bahwa unsur sosial-budaya yang ditujukan oleh
Haryo melalui aktifitasnya sebagai aktifis LSM dan adanya pernikahan merupakan
unsur kebudayaan.
E.
Manfaat
Manfaat
dari novel ini kita mengetahui bahwasannya cinta itu tidak memandang
kesemurnaan fisik. Begitupun dengan ketulusan cinta Haryo terhadap Meila
memberikan motivasi kepada kita semua. Selain itu manfaat dari novel ini bisa menumbuhkan
motivasi berkarya dalam bidang sastra
seperti pengarang novel ini. Kesabarat
dan kedewasaan para tokoh bisa kita
aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
F.
Penutup
a.
Kesimpulan
Novel yang dikarang oleh Roidah ini mengupas kisah dua orang wanita yang
mempunyai kekurangan fisik akibat kecelakaan yang terjadi setelah acara
wisudanya. Dari sana lah mereka merasa
dengan keadaan mereka yang seperti itu akan menghapus semua impiannya.
Namun ternyata malaikat hati mereka pun datang dengan jalan yang tak terduga.
Sebut saja Haryo dan Hasbi , mereka datang mengisi kebahagiaan dua wanita
tersebut , yang akhirnya Meila menikah dengan Haryo namun rasa cinta itu tidak langsung tumbuh dalam
hati Meila larena Meila menerima Hryo karena permintaan ibunya, bahakan Meila
tidak tahu bagaimana rupa Haryo tersebut. Namun lambat laun rasa cinta itu
tumbuh diantara keduanya. Begitupun
dengan Meisya yang akhirnya menikah dengan Hasbi. Kebahagiaan pun kembali
mereka rasakan.
b.
Saran
Terima
kasih saya
ucapkan bagi yang telah membantu dalam proses meresensi novel ini. Saya mengharapkan kritik dan saran dari pemaca yang
dapat membangun dalam pembuatan resensi
novel
ini, agar saya dapat membuat resensi yang lebih baik lagi. Dan saya berharap semoga hasil resensi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.