MAKALAH
TASAWUF KLASIK
Untuk
memenuhi tugas mandiri
Mata
Kuliah : Studi tokoh Akhlak dan Tasawuf Klasik
Dosen
pengampuh : Nadisa Asnawi, Lc
Disusun
oleh:
Kayan Manggala
Institut Study Islam Fahmina (ISIF)
jl. Swasembada NO.15 Majasem-Karyamulya
Kota Cirebon Jawa Barat 45132
Tahun 2013 M/ 1435 H
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Berawal dari
sebuah kitab, yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur
yaitu Al-Qur'an Karim. Al-Qur'an adalah Mu'jizat terbesar nabi kita Muhammad
SAW junjungan kita,tiada keraguan didalamnya petunjuk bagi orang-orang yan
bertaqwa (al-baqarah[2] : 2) bahkan petunjuk bagi semua manusia (hudan li nas). Semua kajian
berbagai ilmu bersumber dari Al-Qur'an seperti ilmu ketauhidan, ilmu hayati,
ilmu mantiq, ilmu kalam, ilmu ushul fiqih, ilmu fiqih, ilmu tasawuf dan masih
banyak lagi yang tidak bisa disebutkan semuanya. Kita tidak akan membahas semua
ilmu yang telah disebutkan namun hanya akan mengkaji tentang disiplin ilmu Tasawuf.
Berbagai
definisi ilmu tasawuf pun banyak yang mendefenisikannnya sehingga banyak
perbedaan dalam mendefinisikan tasawuf sendiri. Menurut Ahmad Farid Syahid
(ketua Fakultas Tarbiyah Universitas al Azhar) menyatakan bahwa perbedaan
definisi tentang tasawuf ada 4 faktor yaitu perilaku ibadah, kondisi dan
kedudukan, keistimewaan atau kelebihan, dan pengaruh kekuasaan dengan nama-nama
ketuhanan.
2.1
Tujuan
Allah
menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia, yang berarti pasti memiliki tujuan
dalam menciptakan hal tadi tiada menjadi ada. Begitu jua makalah ini tersusun
dengan tujuan sebagai berikut :
> Untuk
sebagai bahan diskusi
> untuk
menambah wawasan kita khususnya tentang Tasawuf
> untuk
memenuhi tugas mandiri Matakuliah Studi Tokoh Akhlak dan Tasawuf Klasik
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Tasawuf menurut Tokoh-tokoh Tasawuf
Tasawuf menurut
al-Junaid al-Bagdadi(w.297H/910M)(Bapak Tasawuf Moderat), tasawuf sebagai
keberadaan bersama Allah Swt tanpa adanya penghubung. Tasawuf berarti
membersihkan hati dari sifat yang menyamai binatang, menekan sifat
basyariyyah(kemanusiaan), menjauhi hawa
nafsu , memberikan tempat bagi sifat kerohanian,berpegang pada ilmu kebenaran,
mengamalkan sesuatu yang lebih utama atas dasar keabadiannya, memberi nasihat
kepada umat, benar-benar menepati janji kepada Allah SWT dan mengikuti syariat
Rasulullah SAW.
Abu Yazid
al-Bustami (w.261 H/875M), pencetus teori
fana',
baqa', dan
ittihaad dalam
tasawuf-mengemukan , bahwa tasawuf mencakup 3 aspek, yaitu
kha'(
takhllii
berarti mengosongkan diri dari perangai yang tercela),
haa (
tahallii berarti
menghiasi diri dengan akhlak terpuji), dan
jiim(
tajallii berarti mengalami kenyataan
tuhan).
Ibnu
Arabi(w.638
H/16 November 1241 M di
Damaskus) yang dikenal sebagai tokoh doktrin wahdatul wujud menekankan tasawuf
sebagai berakhlak sesuai dengan akhlak Allah SWT.(ibid) Beliau dilahirkan di
Murcia, Spanyol,27 Ramadhan 560 H atau 7 Agustus 1165 M. Dia berasal dari
keluarga Arab. Nama lengkapnya, Abu Bakr Muhammad ibn Al-Arabi Al-Hatimi Al-Ta'i.
Ibnu arabi bergelar Syaikh Al-Akbar dan Muhyi Al-Din karena kedalaman ilmunya.
Istrinya bernama Maryam binti Muhammad ibn Abdun yang dinikahi ketika menjabat
sebagai gubernur Seville. Istrinya mengambil jalan sufi (Thariqah). Karya ibnu
Arabi yang fenomenal dan masih berpengaruh hingga sekarang adalah
Futuhat Al-
Makkiyah dan
Fushush Al-
Hikam.
Futuhat Al-
Makkiyah adalah
rangkuman perjalanan hidupnya selama 30 tahun sehingga semacam ensiklopedi yang
memuat secara mendetail aspek kehidupan spiritual, makna Islam, sejarah
kehidupan para nabi, dan kosmologi. Buku ini terdiri dari 1700 halaman dan
dibagi dalam 560 bab. Sedangkan, Fushush Al-Hikam bisa dipandang sebagai peta
tebaran hikmah Tuhan.
Ketidaksamaan
pandangan para sufi dalam mengartikan tasawuf, selain karena arti itu
diungkapkan atas dasar pengalaman batin yang bersifat subyektif, juga karena
ketidaksamaan dalam asal usul kata tasawuf dan sufi itu sendiri.
Tiga kategori
pengertian tasawuf yaitu 1. Kategori al-bidaayah, yang menekankan kecenderungan
jiwa dan kerinduannya secara fitrah kepada Yang Maha Mutlak, sehingga orang
senantiasa Berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT. Yang kedua, kategori
al-mujaahadaat yaitu pengertian yang membatasi tasawuf pada pengalaman-yang
lebih menonjolkan akhlak dan amal dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT-yang
didasarkan atas kesungguhan. Kategori yang ketiga, al-mazaaqaat yaitu
pengertian yang cenderung membatasi tasawuf pada pengalaman batin dan perasaan
keberagaman, terutama dalam mendekati Zat Yang Mutlak.
Tasawuf berasal
dari kata sufwah(yang terpilih /terbaik). Sufi adalah orang terpilih di antara
hamba Allah SWT disebabkan ketulusan amal mereka kepada-Nya. Kaum muhajirin
dilukiskan sering menginap di serambi Masjid Nabawi di Madinah, sehingga mereka
sering dipanggil dengan ahl as-suffah(pemilik serambi). Dari sinilah muncul
kata suffah(serambi tempat duduk) menjadi suufii.
Tasawuf dipahami
sebagai suatu kondisi pemahaman yang dapat memungkinkan tersingkapnya Realitas
Mutlak. Pemahaman tersebut berasal dari ilham yang menyusup ke lubuk hati.
Karena itu, tasawuf mustahil dapat diekspresikan atau dijabarkan dengan
kata-kata biasa.
2.2
Tingkatan Tasawuf
Abu Nasr
as-sarraj at-Tusi mengemukan tujuh tingkatan yang harus ditempuh seorang
sufi
dalam mendekatkan diri kepada Allah
SWT, yakni tobat, warak ,zuhud,fakir,sabar,tawakal,dan rida. Dan menurut Abu
Bakar al-Kalabazi ada sepuluh tingkatan yakni
tobat,zuhud,sabar,fakir,tawaddu'(rendah hati),tawakal,rida,mahabbah(cinta) dan
Makrifat. Selain itu menurut Abu Sa'id bin Abu al-Khair ada 40 maqam yakni
niat, inaabah(penyesalan), tobat,iraadah(kemauan),Mujaahadah(kesungguhan),Muraaqabah(mawas
dir),sabar,zikir, rida,mukhaalafahan-nafs(melawan hawa
nafsu),mufakat,tasliim(penyerahan),tawakal,zuhud,ibadah,warak,ikhlas,sidq(benar/jujur),khauf(takut
[Akan kemurkaan Allah SWT]),rajaa'(harap[akan rahmat Allah SWT),fana,baka,'ilm
al-yaqiin(ilmu yakin),haqq ql-yaqiin(yakin yang sebenarnya),makrifat,juhd(usaha
keras),walaayah(kewalian),mahabbah,wijd(ekstase),qurb(kehampiran),tafakur(perenungan),wisaal(hubungan[langsung]),kasyf(terbuka
hijab yang membatasi manusiadan Allah SWT),khidmat,tajriid/tajarrud(pembersihan
hati dari selain Allah SWT),tafriid(menyendiri[dengan Allah
SWT]),inbisaat(melapangkan hati menerima Illahi),tahkik(menerima
kebenaran),nihaayah(akhir perjalanan kerohanian),dan tasawwuf (tasawuf).
Abdul Karim
al-Jili, menurut beliau ada 7 martabat kesufian yaitu islam, iman,
as-Salaah(kesalehan),ihsan,syahaadah(penyaksian, tingkat makrifat dalam 3
bentuk yakni 'ilm al-yaqiin[pengetahuan secara yakin],'ain
al-yaqiin[penglihatan secara yakin],dan haqq al-yaqiin[kenyataan
keyakinan]),siddiqiyyah(kebenaran),qurbah(Kedekatan disisi Allah SWT
[Al-kullah(bersahabat dengan Tuhan),Al-Hubb(saling Mencintai antara sufi dan Tuhannya),Al-Khiitaam(memanifestasikan
citra tuhan secara utuh),Al-'ubuudiyah(yang meliputi semua tingkat yang ada
dibawahnya)]).
Hasan
al-Basri,seorang zahid muslim,yang dilahirkan di Madinah pada 21 H dan
meninggal di Basra pada 110 H. Ia tumbuh dalam lingkungan yang saleh dan
memiliki pengetahuan keagamaan yang mendalam. Ia banyak belajar dari Ali bin
Abi Talib dan Huzaifah bin al-Yaman.
Bagi Rabi'ah
al-Adawiyyah,zuhud dilandasi oleh mahabbah(rasa cinta) yang mendalam. Kepatuhan
kepada Allah SWT bukanlah tujuannya. Sebab, ia tidak mengharapkan nikmat surga
dan tidak takut azab neraka, tetapi mematuhi-Nya karena cinta kepada-Nya. Ia
berkata, "Saya cinta kepada Nabi SAW, tetapi cintaku kepada Pencipta telah
memalngkan diriku dari mencintai makhluk".
Al-Junaid
al-Baghdadi, tokoh sufi di Baghdad,mengembangkan tingkat makrifat. Ia dikenal
telah mengembangkan sebuah doktrin tasawuf yang berpengaruh sepanjang sejarah
tasawuf.
Abu al-Qasim
al-Qusyairi menyimpulkan tiga tingkat fanaa' yakni fanaa'-nya seseorang dari
dirinya sendiri dan sifatnya,yang kedua, fanaa'-nya seseorang dari sifat Yang
Maha Benar, dan yang ketiga, fanaa'-nya seseorang dari menyaksikan fanaa'-nya
sendiri.
Menurut Ibrahim
Basyuni, ketika mencapai tingkatan fanaa' dan baqaa' ada beberapa hal yang
terjadi pada diri sufi : 1.sakar yakni mabuk ketuhanan,2.syath(ucapan sufi yang
tidak keruan),3.zawaal al-hajb(tersingkapnya tabir pembatas antara sufi dan
Tuhan) dan 4. Galabah asy-syuhuud(perasaan sufi yang melihat hanya satu wujud
yakni wujud Illahi).
Menurut Abu
al-Mugis Husain bin Mansur al-Hallaj,pada huluul(hakikat) terkandung
ke-fanaa'-an total kehendak manusia dalam kehendak Illahi. Setiap tindakan
manusia berasal dari Tuhan. Manusia, kata al-Hallaj, "sebagaimana ia tidak
memiliki asal tindakannya, juga tidak memililki tindakannya".
Doktrin wahdatul
wujud bertolak dari pandangan bahwa segenap wujud hanya mempunyai satu
hakikat(realitas). Realitas tunggal yang benar-benar ada itu ialah Allah
SWT(Al-Haqq). Adapun alam semesta(al-makhluuq) yang serba ganda ini hanyalah
wadah penampakan dari nama dan sifat Allah SWT dalam wujud terbatas.
Dalam tarekat
suhrawardiah dianjurkan melakukan samaa yaitu mendengarkan musik sufi,puisi
ketuhanan, dan kasidah yang dapat merangsang pengikut tarekat mendekatkan diri
kepada tuhan dan merasa berada dalam suasana ketuhanan.
Di Bukhara, Asia
Tengah,muncul Tarekat naksyabandiyah, yang dinisbahkan kepada Bahauddin
an-naksyaband al-Bukhari(717 H/1317 M-191 H/1389 M). Tarekat ini kemudian
berkembang dan mempunyai pengikut yang besar di Asia Tengah,
Afghanistan,India,Asia Tenggara,dan bahkan Timur Tengah.
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Intisari dari
paparan diatas kurang lebih seperti berikut :
Tasawuf berasal
dari kata sufwah (yang terpilih/terbaik). Maka orang yang mengeluti tasawuf
dinamakan sufi. Sufi adalah orang yang dipilih dari Hamba Allah karena
ketulusannya dalam amalan kepada-Nya. Tasawuf dipahami sebagai suatu pemahaman
yang tersingkap realitas Mutlak. Pemahaman tersebut terselundupkan ke dalam
lubuk hati. Karena itu, tasawuf sulit dipahami dan diekspresikan menggunakan
kata-kata biasa.
Ketidaksamaan
para sufi dalam mendefinisikan tasawuf, hal itu dikarenakan mereka
mendefinisikan tasawuf berdasarkan pengalaman batin yang bersifat subyektif dan
asal usul kata tasawuf para sufi itu sendiri yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
peradaban dan pemikiran bab tasawuf. Dr
Yunarsril Ali,M.A,ensliklopedia Tematis dunia Islam. Jakarta: Ichtiar baru van
Hoeve,2002.jilid4.
memahat kata memugar
dunia : 101 kisah yang menggugah pikiran/editor
Ary Nilandari-Cet.1-Bandung:Mizan Learning Center,2005,