Diskusi Kokosan bersama Bisri Effendi : Realita Negeriku
Cirebon (04/12/14), tepatnya di Gotrasawala, Kampus ISIF Majasem,
diadakan diskusi tentang budaya dengan pemateri bapak Bisri Efendi , seorang
peneliti lipi. Diskusi ini diawali dengan pengenalan masing-masing. Yang
mengikuti diskusi ini diantaranya : pak Susilo, Kayan Manggala (saya), Devida,
Sukanda, Mba Asih, berkacamata baju hijau kretek, Winarno (Ariel), nadirun,
Dodi , Rosyid , Pak Huda, dan Pak Yohanes.
Menurut Pak Bisri bahwa ISIF akan menjadi alternatif studi Islam
Kekinian Khususnya di Cirebon. Karena studi agama yang dulu, agama dengan
perspektik agama. Belum ada studi agama yang menggunakan perspektik lainnya
seperti antropologi, sosiologi, Filsafat, postkolonial, postmodern dan lainnya.
Beliau (pak Bisri ) pernah juga mengembangkan sebuah komunitas yang
bernama digantara yang memiliki konsen dengan Research. Mungkin dengan kajiaan kamis ini salah satu
kajian ilmu untuk belajar menjadi peneliti.
Kebiasaan pak bisri untuk membeli buku, dia ketika membeli buku
maka dia bertekad menghasilkan melebih buku yang dia beli misalkan beliau
membeli buku Rp. 50.000,00 maka ia harus mennghasilkan 2 kali dari harga buku
tersebut dengan membuat artikel, resensi buku tersebut.
Keilmuan indonesia, dlam segi finasial sudah mengalami peningkat
dari segi penggajian. Karena sekarang dosen dan penelitian indonesia sudah
mencapai 20 jutaan, sehingga mereka menjadi sejahtera. Namun, para ilmuan
indonesia masih terlihat adanya copy-paste dan masih terhegemoni dengan barat.
Hal itu terlihat dari kutipan mereka lebih memilih teori besar barat dan tidak
memperhatikan adanya pluralisme (kemajemukan) Indonesia. Mereka membahas itu
hanya tandas pada teoritis saja tanpa menyentuh praktik. Minimal praktis untuk
diri peneliti tersebut, misalkan peneliti kosen dengan pluralisme maka dia juga
mempraktekkan pluralisme kepada diri kita dahulu.
Ilmuan india akan marah ketika ilmuan terjadi kolonialisasi.
Makanya mereka membuat mazhab sendiri dengan Histori sub altern. Histori Sub
altern ini menceritakan tentang cerita orang-orang yang tertindas. Mazhab ini
mematahkan teori dari inggris bahwa sejarah itu terbentuk dari
dokumen-dokumen, mazhab ini mengatakan
bahwa inti dari sejarah adalah sejarah berasal dari narasi (cerita-cerita) orang tersebut.
Adanya sebuah stement dalam buku regilion of java karangan clips
foget, yang membuat pak bisri memerlukan elaborasi dengan penulis aslinya
ketika beliau ketemu di belanda tahun 1960.
Hal yang sangat mengejutkan jawaban atas kutipan (stament) itu, clip
hanya menjawab “Lupa dengan tulisan itu, lebih baik anda baca tulisan-tulisan
yang baru saya”. Hal itu menunjukkan bahwa tulisan adalah repentasi waktu pada
saat itu dan antropolog, sosiologi dan laian-lainnnya adalah pengarang juga
atas peristiwa pada saat itu.
Pak Bisri memilih jalan yang lain dari Ilmuan Indonesia yang lain. “jalan
yang lain” yang dimaksud pak bisri adalah membaca perkembangan ilmu sosial
barat dan melihat kekurangan yang ada. Seperti Ilmuan india yang telah
mempraktekannya dan mengkritik ilmu sosial yang ditulis barat lebih bersifat
kolonialisme. Sehingga melahirkan histori sub altern di India.
Kita lebih mengenal belahan dunia yaitu belahan Timur Dan Barat.
Yang menggambarkan bahwa barat memiliki kebudayaan , lebih unggul dari timur,
dan lain-lainnya. Namun, gus Dur berkata lain saat berada di Amerika bahwa
belahan yang hanya ada belahan utara dan belahan selatan. Yang berawal dari
bagdad dan berujung di kuba. Perkataan Gus Dur ini ingin menghilangkan
pandangan kita terhadap barat kepada kita dan membuat peta dunia baru.
Sang penyair dari arab yang pernah diusir dari desa ke desa.
Penyair itu sudah menulis berjilid-jilid syair. Dia hidup di zaman Dinasti
Mua’wiyah. Penyair ini bernama Abu thoyib bi munabi. Nama asli hanya Abu thoyib
sedangkan nama belakangnya itu ada karena julukannya yang mengaku nabi. Dia
adalah salah satu orang yang hanya mengekspersikan diri melalui syair. Makanya
kita harus fokus dengan sesuatu yang kita pelajari sehingga lebih maksimal dan
bermanfaat bagi orang lain. Bila kita bisa fokus mending kita dagang bae
manfaat kanggo dewek .