Amalan Untuk ke Tanah Suci
Makkah Al-Mukarramah
“Labbaikallahuma
labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik, innal hamda wah-ni’ mata laka wal
mulk, laa syarikalak (Ya, Allah aku sambut panggilan Engkau, aku sambut
panggilan Engkau, tiada sekutu bagi-Mu, sesungguhnya pujian, kenikmatan dan
juga kekuasaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu)”.
Sebuah bacaan talbiyah
yang akan diucapkan setiap muslim seluruh dunia ketika berada di kendaraan
menuju tanah suci Makkah Al-Mukaramah. Setiap muslim yang belum memenuhi syarat
wajib haji dan umroh yang kelima juga ingin sekali mengucapkan bacaan tersebut
ketika hal tersebut terwujudkan. Namun karena syarat wajib haji dan umroh yang
ke lima yaitu mampu, yang maksudnya ada bekal dan biaya pelaksanaan haji dan umroh
untuk perjalanannya, maka dari itu mereka yang belum mampu tidak diwajibkan
melaksanakan ibadah haji atau umroh meski ke empat syarat lainnya terpenuhi
yaitu Islam, berakal, baligh, dan merdeka.
Pada
dasarnya setiap muslim seluruh dunia berkeinginan melaksanakan ibadah haji atau
umroh meski hanya satu kali seumur hidupnya untuk menyempurnakan rukun
islamnya. Namun ketidakmampuan dalam bekalan dan pembiayaan, sehingga
melaksanakan ibadah haji hanya bisa dirasakan segelitir orang atau golongan
yang mampu. Apakah melaksanakan ibadah haji atau umroh hanya untuk orang yang
kaya raya( melimpah hartanya)
Dulu,
ada sebuah TV swasta yang memiliki program acara yang memberangkatkan haji
seseorang yang tidak mampu ke tanah suci Makkah Al-Mukarramah yang dibiayai donator.
Namun acara itu kini sudah tiada padahal acara tersebut sangat bagus untuk
menciptakan ukhuwah sesama muslim dan membantu mereka yang belum mampu untuk
menyempurnakan ke lima rukun islamnya.
Ada juga sebuah acara
sinetron “Tukang bubur naik haji” dalam stasiun TV Swasta. Acara itu sangat
menggugah semangat muslim yang belum mampu bahwa “tidak ada yang tidak mungkin
di dunia ini, asalkan kita yakin dengan itu”
Menurut
Pavon Sharma India
yang sudah diterjemahkan. Sehingga tercipta semangat bahwa naik haji bisa
dilakukan siapa saja jika Allah SWT berkehendak. Dalam acara tersebut juga
mengajarkan kita tentang keyakinan dan kegigihan dengan usaha keras untuk
mendapatkan sesuatu yang kita inginkan sehingga sesuatu itu bias kita raih atau
dapatkan.
“Kini
para jamah haji mulai kembali ke kampong halamannya masing-masing.” Rindu ingin
kembali lagi ke tanah suci”. Itulah kalimat yang selalu menggelayuti perasan
setiap jamaah haji setibanya dari tanah suci Makkah Al-Mukarramah”. Itulah
kata-kata pembuka opini “amalan setelah ibadah haji” oleh H. Imam Nur Suarno
MPdI pada harian umum radar Cirebon rabu 7 november 2012. Hal tersebut
menginatkanku pada sebuah buku yang berjudul “amalan dan do’a mustajab” karya
Muhammad Matrhoni s.. Disana ada sebuah
amalan shalawat untuk mendapatkan panggilan Allah supaya bisa berkunjung ke tanah
suci Makkah Al-Mukarramah. Karena pada dasarnya ibadah haji bisa dilaksanakan
karena panggilan Allah SWT, meskipun kita semampu apapun atau berusaha sekeras
bagaimanapun jika tidak mendapatkan panggilan Allah SWT, maka semua itu akan
sia-sia belaka. Karena Allah Maha Kehendak atas segalanya itu tergambarkan
dalam bacaan talbiyah diatas. Dan juga Seperti tergambar dalam salah sepenggal
ayat Al-Qur’an yang berbunyi “kun fayakun” dan bacaan laa haula walaa quwwata
illa billah.
“Allahumma
Shalli ‘alla sayyidinaa Muhammadin shalatan tuballighnaa bihaa hajja baitikal
haraam waziyarata qabrinabiyyika alaihi afdhalush shalaatu wassalamu fil lutfin
wayusrin wa ma’uunatin wa’aaqibatil ajsaami watarzuqunaa bihaa bulughal maraam
wahusnal hitaami wa’alaa aalihii washbihi wasallim adada khalqika wa ridhaai
nafsika wazinati ‘Arsyika wamidaada kalimaatika yaa arhamar raahimin”. Itu
adalah Bacaan amalan yang ada di buku itu. Amalan itu dibaca setelah shalat fardhhu
sebanyak sepuluh kali. Amalan yang terdapat dalam buku itu adalah usaha batin
kita supaya kita berkunjung ke tanah suci Makkah Al-Mukarramah.
Untuk itu teriring do’a semoga Allah SWT memanggil
kita supaya dapat berkunjung ke tanah suci-Nya dengan mengamalkan amalan yang
diatas amiin.