Jalan Menuju Kota seperti Jalan Pelosok
Desa
“Sungguh disayangkan dan sangat
riskan fasilitas umum yang sangat vital namun seolah-olah terabaikan sehingga
membuat mobil pribadi, angkutan umum , dan kendaraan lainnya bergoyang saat
melintasi jalan Cipto mangunkusumo padahal disisi jalan berdiri market-market
besar seperti Carefor, CSB(Cirebon Super Blok), GTC(Gunungsari Trade Center),
dan lain-lainnya.”
MataKuliah Kosong
Senin(29/10),
pada saat itu kebetulan matakuliah baca Qur’an tartil dengan dosen Ibu Hj.
Afwah mumtazah,M.Ag berhalangan untuk mengajar karena ada acara haul. Tiba-tiba
telpon genggamku bergetar “egrh...egrh....egrhh” disaku kantong jaket yang memiliki garis-garis putih di
Lengannya. Ternyata itu pesan singkat dari temanku yang ingin saling
mengembalikan novel yang tukeran satu sama lainnya. Kita bertemu di Masjid Raya
At-taqwa itu salah satu isi pesannya. Bergegas pulang ku ambil novelnya dan
berbalas pesan dengan ria untuk mengunkapkan niatku selain saling
mengembalikan. Niatku adalah mengerjakan tugas makalah yang belum diketik untuk
meminta bantuannya. Untuk mengisi waktu yang luang pun saya langsung meluncur
menggunakan sebuh ankutan umum namun saya sering menyebutnya “Angkot”.
Jalan Bergelombang angkot
Bergoyang
Saat
itu saya duduk di samping pintu naiknya penumpang Angkot sehingga saya bisa
merasakan semilir angin yang berhembus keluar-masuk ketika angkot berjalan.
Sambil kontek-kontekan dengan teman yang ingin ditemui dengn nyaman tanpa
gangguan awalnya. Namun tiba-tiba saat melintasi jalan yang disisi jalannya
berjejer market-market besar seperti CSB, GTC, dan lain-lainnya. Bahkan juga
ada salah satu sekolah elit di Kota Cirebon berjejer disana, goyangan angkot
yang tak ingin kalah dengan goyangan artis dangdutan menyadarkanku dari sms ria
untuk melihat sekitar . Apa yang membuat angkot ini bergoyang?. Itulah
pertaanyaan yang pertama muncul dalam benak ini padahal sebelumnya datar-datar
saja mulus berjalan. Jawaban dari pertanyaanku akhir kutemukan penyebabnya.
Ternyata jaan bergelombang sehingga angkot bergoyang. Dalam benak ini “ Jalan
menuju kota Seprti jalan Pelosok desa “ karena saya pikir jalan pelosok desa
juga sekarang sudah cukup bagus. Namun kenapa jalan menuju pusat kota malah
begini?. Apakah pemerintah tidak memperhatikannya?, apakah pmerintah tidak
memiliki dana untuk memperbaikinya ataupun setidaknya membuat jalan itu jadi
sedikit mulus ketika dilalui kendaraan yang melintasi jalan tersebut?. Itulah
sedidihit sekelumit pertanyaan yang muncul dalam benakku.
Setelah melintasi lampu
merah perempatan , goyang dalam angkot sudah tidak dirasakan lagi. Beberapa
menitpun saya sudah sampai di Masjid
Raya At-Taqwa.