NAMA : KAYAN MANGGALA
FAKULTAS : USHULUDDIN
JURUSAN : AKHLAK DAN TASAWUF
HIKMAH SYAIR ROBIAH
ADAWIYAH
" Ku cintai
Dikau dengan dua cinta
Cinta Karena diriku
dan diri-Mu
Cinta karena Diriku
Ku senantiasa
mengingat-Mu
Cinta karena Dikau
Karena telah Kau
bukakan tabir
hingga kau lihat
Puji bukan hakku
bagi-Mulah puji
itu"
Pastinya anda tidak begitu asing dengan syair di atas.
Karena itu, salah satu syair sang maestro tasawuf perempuan yang mengungkapkan
mahabahnya kepada sang Kholiq melalui syair. Dia adalah Robiah al-adawiyah.
Puisi-puisi cinta adalah letupan mahabah dari hati untuk Allah Swt. Cintanya
pun telah memenuhi jiwanya, sehingga ia menolak pada tawaran tentang kawin.
Sampai akhir hayatnya pun beliau tidak kawin. Ia meninggal pada tahun 185 Hijriyah.(ust.
Labib Mz, memahami ajaran Tashowwuf, penerbit; tiga dua. 2000. Gresik)
Namun, kita tidak akan mendetail membahas bagaimana
kehidupan Robiah al-'adawiyah dan juga bukan syair puisi yang di atas, yang
kita bahas. Melainkan secercah syairnya yang mempengaruhi orang-orang di
kemudian hari bahkan ada sebuah tarekat yang bernama Naqsyabandiyah telah
mengambilnya untuk menjadi dzikir. Syair itu akan kita bahas pada bab
selanjutnya.
SYAIR PUISI ROBIAH yang dijadikan dzikir oleh tarekat
Naqsyabandiyah adalah :
" Ilaahiy anta maqshuudiy wa ridhooka mathluubi"
artinya: "Tuhanku! Engkaulah tujuanku dan keredhoaan-Mu
tuntutanku"