Pesantren Fahmina 5
Cirebon-Masih setia dan bersemangat di kampusku dalam acara Pesantren
Ramadhan fahmina. Sebelum beranjak ngaji kitab bersama kang Devida lagi. Saya
sedikit men-transfer hal yg disampaikan kang jack yang selesai melebih jadwal
hingga pukul 16.30 (4/7).
Syari'at kita berupa teks yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits. Sang creator syari'at
ialah Alloh Swt dan Nabi Muhammad Saw. Allah menyampaikan Kalam-Nya (Al-Qur'an)
melalui malaikat Jibril. Tidak ada nash yang mengungkapkan dengan bahasa apa dalam penyampaian wahyu antara Alloh dan Jibril.
Sedangkan wahyu yang disampaikan jibril ke Muhammad menggunakan Bahasa Arab
karena baginda kita ialah orang Arab. Begitu juga, penyampaian wahyu dari
Muhammad ke Umat-Nya berbahasa Arab. Nabi Muhammad hanya berperan sebagai
mediator saja. Beliau tidak bisa menulis dan membaca (umi). Nabi Saw
menyampaikannya tanpa ditambahi dan dikurangi (laa yaziidu wa laa yanqushu).
Persiapan berbuka puasa adalah hal yang dilakukan
usai kang jack. Ada yang menyiapkan santap berbuka. Ada juga yang membersihkan
diri , sholat dan istirahat.
Sungguh istimewa karena makanan berbuka kita dengan
nasi kotak "sambel layah" ketimbang kemaren hanya dengan nasi bungkus
yg berbeda lauknya. Nasi ini tidak ada unsur diskriminasi karena sama rata.
Tak seperti kemaren sholat maghrib kita berjamaah
meski hanya laki2 saja. Kali ini berjamaahnya terpisah-pisah. Menunggu
datangnya isya pun tak ada beda pribadi masing2 saja.
Kang Makmur yang jadi imam kemaren, ada urusan.
Makanya sempat memilah2 siapa yang pantas mengantikannya. Adzan pun
berkumandang sholat isya dan terawih + witir didirikan berjamaah. Kita
bersepakat hanya terawih 8 rakaat saja.
Semangat tak surut, dalam waktu yang tak begitu
lama ngaji kitab bareng kang Devida lagi. Menurut beliau kunci kitab jurmiyah
ialah pada irab (perubahan) akhir kalimat. Irab ini bukan hanya pada harokat
tetapi juga pada huruf. Perubahan ini terjadi karena adanya Amil. Kalimat isim
hanya bisa berubah ketika irab nashob, rofa' dan jer.