Pesantren
Fahmina 4
Cirebon-Sabtu(04/07/15)
adalah hari kedua pesantren Ramadhan Fahmina. Tadi pagi kita disuguhkan dengan
kitab gundul tentang ilmu sorof oleh kang Rudi. Tidak banyak saya mengikat ilmu
dari beliau. Sedikit menambahkan posting yang sebelumnya. Dalam ilmu sorof
bahwa bukan hanya manusia saja yang berpenyakit, huruf jua. Huruf ini disebut
dengan huruf illat. Huruf ini hanya ada 3 yaitu alif, wawu dan yaa. Ketika
lafadz itu memiliki (ada) huruf illat yang terpisah disebut lafiif safruuq. Contohnya pada lafadz waqo dengan yaa tanpa
harokat. Sedangkan jika huruf ini berjajar maka disebut lafiif saqruun.
Contohnya syawa dengan yaa tanpa harokat.
Usai pasaran kitab, kita beristirahat cukup lama
dikarenakan kang faqihuddin Abdul Kodir, MA tidak bisa hadir. Beliau masih
sibuk dengan desertasinya. Akhirnya kang Devida berinisiatif menghubungi kang
Jack untuk mengisi kekosongan.
Cukup lama kita menunggu, waktu itu kami pergunakan
untuk mengungkapkan pendapat setiap peserta tentang materi dan kesulitannya
apa. Ada yang baru pertama belajar ulumul qur'an, nahwu dan sorof juga dan
nostalgia.
Pak Marzuki Wahid sebagai tuan Rumah, kini mengisi
acara pesantren Fahmina juga. Beliau membawakan materi tentang fiqh Indonesia.
Yang saya tahu ini juga judul buku karya beliau. Beliau memulai penyampaian
materi dengan pertanyaan-pertanyaan ke para peserta sehingga interaksi antara
pemateri dan peserta berjalan dua arah. Fiqh itu apa?, aturan pak, siapa yang
mengatur?, kenapa mau diatur? , sejumlah pertanyaan yang dilemparkan dan
dipertanyakan lagi dengan kenapa. Hal itu cukup membuat pusing dan menimbulkan
gelak tawa ketika pendapat salah satu peserta yang menjawab, argumennya
ditumbangkan oleh kang jack. Saya sedikit berbangga diri ketika saya menjawab
pertanyaan siapa yang mengatur ?, dengan jawaban "gusti Alloh" tidak
menimbulkan pertanyaan lagi.
Fiqh adalah instrumen aturan. Gusti Alloh-lah yang
mengatur aturan tersebut melalui wahyu-Nya, Al-Qur'an. Fiqh berbeda dgn
syariat, fatwa, qonun.