AL-QUR’AN :
MATAHARI Dan BULAN
Al- Qur’an ialah
kalamullah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril,
diturunkannya secara berangsur-angsur
dan membacanya merupakan Ibadah. Kita sering melihat matahari dan bulan
namun kita tidak mengetahui bagaimana penciptaaan keduanya. Apakah mereka ada
begitu saja?, menurut pendapat saya,
“semua yang ada berawal dari ketiadaan, semua yang ada , ada yang meng-ada-kan”.
Begitu jua matahari dan bulan pasti ada
yang meng-ada-kan. Mereka bergantian menerangi alam semesta tak kenal lelah dan
selalu teratur seperti ada yang mengatur. Tak pernah bertabrakkan satu sam
lainnya. SubhanAlloh (maha Suci Alloh) dengan ciptaan-Nya.
1.1 PENCIPTAAN MATAHARI DAN BULAN
Dalam Al-Qur’an ada banyak surat yang menjelaskan tentang penciptaan
Matahari dan Bulan. Surah tersebut
ialah:
1. Q.S Al-A’raaf [7]: 54
 |
Allohu Akbar |
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy[a].
Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya
pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha
Suci Allah, Tuhan semesta alam.”
|
[a]. Bersemayam di
atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan
kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
2. Q.S An-Nahl [16] : 12
“Dan Dia
menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang memahami (nya)”
3. Q.S Al-Anbiyaa’[21] : 33
“Dan Dialah
yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”
4. Q.S Yaasiin [36] : 39
|
“Dan telah Kami
tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke
manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua[b].”
|
[b]. Maksudnya:
bulan-bulan itu pada awal bulan, kecil berbentuk sabit, kemudian sesudah
menempati manzilah-manzilah, dia menjadi purnama, kemudian pada manzilah
terakhir kelihatan seperti tandan kering yang melengkung.
5. Q.S Asy-Syams [91] : 1 & 2
|
“Demi
matahari dan cahayanya di pagi hari.”
“Dan bulan apabila
mengiringinya.”
1.2 SIFAT MATAHARI DAN BULAN
“Dia
menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari
dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui.” Q.S Al-An’aam [6] : 96
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi
perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan
dengan hak[c]. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)
kepada orang-orang yang mengetahui.” Q.S Yunus [10] : 5
|
[c]. Maksudnya: Allah menjadikan semua yang disebutkan itu bukanlah
dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah.
|
“Allah-lah Yang
meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia
bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan.
Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan
(makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini
pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.” Q.S Ar-R’ad [13] : 2
“Dan Dia telah
menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus
beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.” Q.S
Ibrahim [14] : 33
“Dan Dia
menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang memahami (nya).” Q.S An-Nahl [16] : 12
“Dan Dia
menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang memahami (nya),” Q.S An-Naba’ [78] : 13