PEMBENTUKAN KESADARAN PERADABAN DUNIA BARAT
Pembentukan kesadaran Peradaban Dunia Barat terliahat jelas saat kita
melihat pemetaan fase-fase yang dialami bangsa barat untuk terbentuknya
peradaban mereka. Peradaban mereka
dimulai pada masa Yunani klasik/kuno dimana pada saat itu berlangsung sekitar abad
500 SM. Ciri peradaban pada masa itu cenderung kosmopolit. Kosmopolit
adalah sebuah paham saat itu bahwa pengetahuan berasal dari alam dan manusia
tinggal meng-imitasi gejala-gejala alam yang terjadi.
Pada abad 1-5 M, awal mulai peradaban berubah karena pada saat itu Yesus
(dalam Islam disebut Nabi Isa as). Yesus
mulai mengusai dan meng-hegemoni pengetahuan dengan merubah paradigma yang
semula kosmopolitan menjadi geosentris. Selanjutnya pada abad 5-15 M, masa ini
disebut Abad pertengahan. Karena yang
sebelumnya mempengaruh peradaban bangsa barat adlah seorang Yesus maka berimbas
pada masa in agama mendominasi. Pengetahuan mulai terkungkung bahwa pengetahuan
yang real berasal dari gereja selain itu dinafikkan tidak dianggap.
Ketika di Eropa
(bangsa Barat) agama mendominasi dan kesadaran terhadap pengetahuan yang
terkungkung mulai bermunculan pemberontak-pemberontak. Sedangkan pada Abad
11-14 M, bangsa timur yang dimotori oleh Islam sedang mengalami kejayaannya.
Abad pertengahan biasanya disebut atau disamakan dengan abad kegelapan.
Dan pada saat itu juga pemberotakan yang dilakukan John Calvin dan Martin
Luther. Gerakan yang dimotori oleh mereka berdua. Gerakan ini memprotes kepada
gereja bahwa agama dijadikan alat. Gerakan ini menyerukan bahwa kitalah yang
menentukan kehidupan bahagia kita di dunia dan di Akherat adalah kita sendiri
bukan orang lain ataupun penguasa.
Diantara abad pertengahan dan modernisme terselipkan abad pencerahan yang
beselang pada Abad 15-19 yang dilakukan pemberontakan terhadap agama yang
dijadikan alat menurut John Calvin dan Martin Luther tersebut.
Abad pencerahan lebih cenderung rasionalitas, Eksperimen dan empirisme.
Rasionalistas dimunculkan ke permukaan oleh tokoh Rene Descrates. Menurut
semboyan dia yang terkenal bahwa “Aku berpikir maka aku ada”. Sedangkan yang memunculkan istilah
“eksperimen dan empirisme” ialah Aristoteles. Menurut dia bahwa kebenaran
pengetahuan harus bersifat universal, logis dan bisa diukur.
Dan masa selanjutnya ialah modernisme dan postmodernisme. Modernisme
berlangsung dari abad 19-20. Sedangkan potmodernisme dari abad 20-sekarang.
Periodesasi diatas menyebabkan
eurosentrisme. Yang akan mengindifikasikan sebagai berikut :
·
Menyeragamkan seluruh
peradaban dengan sejarah Eropa. Hal ini dapat dilakukan dari kacamata peradaban
yang memposisikan diri sebagai pusat. Pada gilirannya sejarah umum seluruh
peradaban manusia akan lenyap. Kesadaran Eropa telah melakukan ini semua dan
mendapatkan kestabilannya karena selama ini ia yang menjadikan perintis di abad
modern dan ia pula yang memodifikasinya.
·
Mengingkari peradaban lama
Cina, India, Persia dan Mesir kuno. Seakan-akan sejarah peradaban tersebut
mendahului sejarah manusia, dan seakan-akan pada saat itu belum ada manusia,
atau ada tetapi masih dalam fase kanak-kanaknya dan belum mencapai tingkat
kedewasaannya.
·
Peradaban Islam bagi kita
tidak berada di abad pertengahan, tetapi memiliki jalurnya sendiri. Peradaban
Islam berusia lima belas abad dan terbagi dalam dua fase. Setiap fase terjadi
selama 7 abad. Fase pertama, peradaban Islam berada pada masa permulaan dan
masa kelahiran (abad ke-1 dan ke-2), masa pertumbuhan (abad ke-3 dan 4), masa
kematangan (abad ke-5 dan 6), kemudian masa awal keruntuhan. Pada akhir abad
keruntuhan inilah datang Ibnu Khaldun yang mencatat sejarah Islam. Fase kedua
adalah masa pensyarahan, pentalkhisan dan kodifikasi ensiklopedia besar di masa
pemerintahan Turki Utsmani sejak abad ke-12 hingga abad ke-14. Fase kedua juga
mencakup dua abad terakhir di mana terjadi awal pencerahan (renaissance)
baru, gerakan reformasi agama dan gerakan pembebasan tanah air.
·
Karena abad pertengahan
badi barat adalah masa keemasan kita, maka abad modern bagi Barat adalah
pertengahan kita, atau fase kedua perjalanan peradaban Islam di mana inovasi berhenti
dan beralih ke peradaban Eropa.
·
Keterkaitan, kesamaan dan
tumpang tindih sejarah Eropa dan Islam muncul dalam kesadaran kita sekarang
yang mengakibatkan tersingkirnya kesadaran sejarah Islam dan menguntungkan
kesadaran sejarah Eropa. Jika ditanya di abad berapa sekarang kita berada,
tentu dijawab, di abad ke-20. Ini artinya kita menjawab dengan kehadiran
kesadaran sejarah Eropa, padahal kita bukan orang Eropa. Kemudian jika ditanya
di era apa kita hidup, tentu kita menjawab, di era ilmu pengetahuan dan
teknologi, padahal sebenarnya kita masih berada di era pencerahan
(renaissance)
dan sedang berupaya keluar dari abad pertengahan serta menjadikan reformasi
agama sebagai kebangkitan total.
Kritik terhadap Kesadaran dan Pengetahuan yang Membentuk
Peradaban Barat
Kritik
terhadap kesadaran dan pengetahuan yang membentuk barat ialah :
ü Menghegemoni intelektual
ü Menyeragamkan seluruh peradaban dengan sejarah Eropa
ü Mengingkari peradaban lama Cina, India, Persia dan Mesir kuno.
ü
Barat sengaja memunculkan
pemahaman Sentrisme dan eurosentrisme.
Pola Dialog Ideal antara Peradaban Barat dan Timur
Pola dialog Ideal antara Barat
dan Timur terjadi ketika kita bertemu pada sebuah titik yang sama. Barat dan
pemikiran kita kontemporer (Timur) yangakan menganalisis atau mengkuak bahwa
kemapanan kebudayaan Barat dan Kebudayaan Timur adalah sama atau seimbang.
Tidak ada yang merasa paling tinggi ataupun ditinggikan. Bahkan sebenarnya
kebuyaan Timur lebih kaya dan beragam ketimbang Barat. Orientalisme diimbangi
dengan oksidentalisme.
Meskipun
kebudayaan barat kini mulai merambah karena bangsa timur tak begitu
mempeduliakan kebudayaan lokalnya. Ilmuwan-ilmuwan Barat dan Timur selalu
bersaing mendapatkan Nobel. Ketegangan antara dunia Barat pun berlangsung di
berbagai sektor. Gus Dur (Alm) pernah mengatakan bahwa dunia ini yang ada bukan
belahan Barat dan Timur tetapi belahan Utara dan Belahan Selatan dengan sedikit
candaan. Namun perkataan beliau sedikit untuk mengurangi ketengangan yang
terjadi saat itu.